Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

HUKUM JUAL BELI KUCING STUDI KOMPARATIF IMAM IBNU AL-QAYYIM DENGAN IMAM AL-NAWAWI

MOHAMAD NASRULLAH BIN AMRAN (2018) HUKUM JUAL BELI KUCING STUDI KOMPARATIF IMAM IBNU AL-QAYYIM DENGAN IMAM AL-NAWAWI. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Full text not available from this repository.

Abstract

Latar belakang penulis meneliti hukum jual beli kucing studi komparatif Imam Ibnu al-Qayyim dengan Imam al-Nawawi karena ada ikhtilaf Ulama mengenai hukum jual beli kucing. Ulama yang membolehkan berhujah dengan Ulama Syafi’iyah sedangkan yang melarang berhujah dengan pendapat Ulama Hanabilah. Oleh yang demikian ada ikhtilaf mengenai hukum jual beli kucing di antara para Fuqaha. Penulis tertarik untuk meneliti hukum jual beli kucing studi komparatif Imam Ibnu al-Qayyim dengan Imam al-Nawawi. Rumusan masalah dalam penelitian ini ada tiga. Pertama Bagaimana pendapat Imam Ibnu al-Qayyim dan Imam al-Nawawi tentang hukum jual beli kucing, kedua apakah dalil-dalil yang digunakan oleh Imam Ibnu al-Qayyim dan Imam al-Nawawi mengenai hukum jual beli kucing, ketiga bagaimana analisa Fiqh Muqaran terhadap pendapat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pendapat Imam Ibnu Qayyim dan Imam al-Nawawi mengenai hukum jual beli kucing. Selain itu untuk mengetahui dan memahami dalil dan dasar hukum yang digunakan masing-masing pihak dalam mendukung pendapat yang dikemukakan. Terakhir untuk mengetahui hasil analisa fiqh muqaran atas perbedaan pendapat hukum jual beli kucing Imam Ibnu al-Qayyim dan Imam al-Nawawi. Jenis penelitian adalah library research yang diambil dari sumber primer, sumber sekunder, sumber tarsier. Sumber primer dalam penelitian ini adalah kitab kitab Zadu Al-Ma’ad karya Imam Ibnu al-Qayyim, dan Al-Majmu’ karya Imam alNawawi. Sumber sekunder yang penulis gunakan adalah Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq, Fiqhul Islam Wa Adillatuhu karya Wahbah Zuhaili, serta bukubuku dan kitab lain yang berkenaan dengan penelitian ini. Sedangkan sumber tarsier adalah buku-buku yang dijadikan sebagai data pelengkap seperti buku yang menunjang dengan masalah yang diteliti. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumen dianalisa dengan menggunakan konten analisis. Kemudian ditulis dengan metode deduktif, induktif dan komparatif. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pendapat Imam Ibnu al-Qayyim tidak boleh dan Imam al-Nawawi boleh. Dalil Imam Ibnu al-Qayyim adalah hadis riwayat Abu Daud dan Tirmidzi yang menerangkan Nabi melarang jual beli kucing. Sedangkan dalil yang dipakai oleh Imam al-Nawawi hadis yang sama namun pemahaman Imam al-Nawawi berbeda tentang makna kucing liar atau kucing biasa, ditambah beberapa pendapat lain yang menyebutkan bahawa kucing bukan najis sehingga boleh diperjual-belikan. Setelah menganalisa pendapat Imam Ibnu al-Qayyim dan Imam al-Nawawi tentang hukum jual beli kucing, menganalisa dalil-dalil Imam Ibnu al-Qayyim dan Imam al-Nawawi, menganalisa sebab-sebab mereka berbeda pendapat dan menganalisa munaqasyah al-adilah sesuai dengan kaidah fiqh muqaran, maka penulis cenderung memilih pendapat Imam al-Nawawi bahawa jual beli kucing adalah boleh karena pendapat tersebut lebih kuat disebabkan pendapat kebanyakan Ulama dan sesuai dengan maksud hadis yang menyebutkan umat Islam tidak akan dikumpulkan bersamasama dalam kesesatan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: ?? 340 ??
Divisions: ?? sch_hum ??
Depositing User: Users 14799 not found.
Date Deposited: 03 Jul 2019 02:58
Last Modified: 03 Jul 2019 02:58
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/14802

Actions (login required)

View Item View Item