Siti Fatimah Hanin Binti Ramli (2010) METODE KONSELOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI HIDUP PENDERITA HIV/AIDS (STUDI PADA PROGRAM PEKERJA SEKS DI PT FOUNDATION KUALA LUMPUR MALAYSIA). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2010_201088BPI.pdf Download (250kB) | Preview |
Abstract
HIV/AIDS bukanlah suatu isu baru di dalam masyarakat masa kini, namun begitu tidak banyak yang mengetahui dengan jelas tentang apa dan bagaimana itu HIV/AIDS. Karena kurangnya pengetahuan mengenai hal tersebut, masyarakat dengan mudah menghukum dan menghakimi penderita yang dijangkiti HIV/AIDS dengan tanggapan-tanggapan buruk dan seterusnya mendiskriminasikan mereka. Ini menyebabkan penderita mengalami tekanan selepas mengetahui dirinya terinfeksi menjadi semakin terpuruk, pesimis, minder, malah menjadikan penderita semakin dipresi. PT Foundation didirikan atas kesadaran untuk menyampaikan informasi yang jelas dan benar tentang isu-isu HIV/AIDS. Bertujuan untuk menanggulagi penyebaran HIV/AIDS dan membela penderita dari diskriminasi masyarakat dan meningkatkan kembali mutu kehidupan mereka lewat program-program yang ada di sana antaranya Program Pekerja Seks. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana metode konselor pada program pekerja seks dalam meningkatkan motivasi hidup penderita HIV/AIDS, dan apasaja faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan metode konselor tersebut. Hingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah yang dilakukan konselor terhadap klien dalam usaha meningkatkan motivasi hidup mereka dan apa faktor pendukung serta penghambat dalam pelaksanaan tersebut melalui metode diskriptif kualitatif. Sedangkan jumlah informan sebanyak tujuh orang yang terdiri dari konselor, koordinator program, dua orang karyawan dan tiga orang klien. Dari penganalisaan data diperoleh kesimpulan bahwa metode yang digunakan adalah berpandukan modul dari Departemen Kesehatan Malaysia yaitu konseling HIV/AIDS. Namun modul tersebut telah diolah dan dikembangkan oleh konselor dalam lima bagian besar yaitu drop-in-center, konseling, bimbingan rakan sebaya, penyuluhan dan rujukan, dan dibagi dalam tempoh waktu tertentu agar pelaksanannya bisa tercakupi secara menyeluruh dan bersesuaian dengan kondisi klien. Yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan tersebut adalah terdapat kesenjangan dalam komunikasi antara konselor dan pihak pimpinan yang tidak sepaham dalam perjalanan konsep. Faktor pendukung adalah dengan banyaknya sukarelawan yang ada bisa membantu menyampaikan informasi yang benar tentang HIV/AIDS dan memberi kerjasama kepada komuniti tidak saja membantu meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri klien, tetapi juga membantu konselor dalam menanggulangi permasalahan klien.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.7 Perkembangan Islam > 297.74 Dakwah Islam, Penyebaran Islam |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan Penyuluhan Islam |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 04 Oct 2017 07:38 |
Last Modified: | 04 Oct 2017 07:38 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/11492 |
Actions (login required)
View Item |