Sayiful Misgiono (2010) PENGGUNAAN BAHASA JURNALISTIK PADA RUBRIK PROVINSI DISURAT KABAR HARIAN MEDIA RIAU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2010_201049KOM.pdf Download (302kB) | Preview |
Abstract
Media cetak seperti surat kabar, dituntut untuk dapat menyampaikan atau memberitakan suatu kejadian atau peristiwa yang actual, tajam dan terpercaya. Informasi akan dapat dengan mudah diserap oleh pemabaca apabila kejadian atau peristiwa tersebut dikemas dengan menarik dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami informasi yang disampaikan melalui surat kabar tersebut. Oleh karena itu penggunaan bahasa yang digunakan juga bahasa yang cocok untuk ditangkap dengan cepat, yaitu sederhana, jelas dan langsung. Bahasa jurnalistik didefinisikan sebagai bahasa yang digunakan oleh para wartawan, redaktur atau pengelola media massa dalam menyusun dan menyajikan, memuat, menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan peristiwa atau pernyataan yang benar, aktual, pentimg dan atau menarik dengan tujuan agar mudah dipahami isinya dan cepat ditangkap maknanya. Rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah bagaimana penerapan bahasa jurnaslitik yang terdapat pada teras berita di surat kabar harian Media Riau khususnya pada rubrik Provinsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana wartawan Media Riau dalam memakai Bahasa Jurnalsitik pada penulisan berita di Rubrik Provinsi Edisi Juni 2009. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknis content analysis atau analisis isi dengan memadukan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah berita –berita yang terdapat di SKH Media Riau pada tahun 2009. Setelah dianalisis maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis data dan penyajian data yang terdapat pada bab III dan bab IV, penggunaan bahasa jurnalistik yang dilakukan oleh wartawan Surat Kabar Media Riau adalah tidak diterapkan. Hal ini diketahui dari frewensi yang diterapkan (tidak terjadi kesalahan) hanya berjumlah 60 kali atau 36 %, sedangkan yang tidak diterapkan (terjadi kesalahn) mencapai 107 kali atau 64%. Jadi masih banyak yang tidak diterapkan prinsip bahasa jurnalistiknya ketimbang yang terapkan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 302 Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Komunikasi |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 06 Sep 2017 13:35 |
Last Modified: | 06 Sep 2017 13:35 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/11149 |
Actions (login required)
View Item |