Noor Hafizah Bt Baharin (2010) PERNIKAHAN DALAM AGAMA ISLAM DAN CITTRA WIWAHA (PERKAWINAN) DALAM AGAMA HINDU (SUATU STUDI KOMPERATIF). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2010_201020PAG.pdf Download (483kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Pernikahan Dalam Agama Islam Dan Cittra Wiwaha (Perkawinan) Dalam Agama Hindu (Suatu Studi Komperatif)”. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, dalam arti mereka memiliki sifat ketergantungan dan saling membutuhkan. Demikian pula halnya antara pria dan wanita, mereka perlu menciptakan suatu hubungan yang dapat mengeratkan pertalian antara mereka yaitu dengan jalan perkawinan, sehingga mereka dapat hidup rukun sebagai suami istri. Perkawinan merupakan suatu yang harus dijalani oleh setiap manusia yang ada dimuka bumi, tidak pandang suku, bangsa dan agama. Selain sebagai kebutuhan dan pengembangan generasi penerus, juga melestarikan alam dan isinya. Untuk itu perkawinan dapat dilakukan seluruh umat manusia sesuai dengan aturan agama yang di anut. Dalam penulisan ini, penulis meneliti tentang konsep perkawinan dalam Islam dan dalam Hindu. Dalam penelitian ini penulis melakukan Penelitian Pustaka atau library Research. Agama Hindu maupun agama Islam memberi ketentuan-ketentuan hukum tata cara hidup berumah tangga. Tujuannya adalah agar kehidupan yang diikat oleh tali perkawinan itu dapat berjalan dengan aman dan mendatangkan kebaikan di dunia maupun di akhirat. Pernikahan dalam Islam merupakan suatu yang dianjurkan dan nikah itu adalah pertalian yang sah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang hidup bersama yang bertujuan membentuk keluarga bahagia, sakinah, mawaddah warohmah dan melanjutkan keturunan, disamping itu dapat menjaga kehormatan dan ketentraman jiwa. ` Sedangkan dalam agama Hindu perkawinan dipandang sebagai dharma karena diabadikan dalam Kitab Suci Weda. Perkawinan dalam agama Hindu adalah merupakan suatu penebusan hutang (Rna) anak kepada orang tuanya dan juga untuk melepaskan derita orang tuanya setelah meninggal. Jadi, dengan melangsungkan perkawinan maka seorang anak itu dapat menebus hutang pada orang tuanya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.2 Teologi Islam, Aqaid dan Ilmu Kalam > 297.28 Hubungan Islam dan Agama Lainnya |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Perbandingan Agama |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 24 Aug 2017 17:08 |
Last Modified: | 24 Aug 2017 17:08 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/10722 |
Actions (login required)
View Item |