Junaidi (2010) NIKAH SIRRI DAN MOTIVASI DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Kasus Kelurahan Bukit Nenas Kecamatan Bukit Kapur Kotamadya Dumai). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2010_201051AH.pdf Download (400kB) | Preview |
Abstract
Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya nikah sirri juga disebut nikah yang dilakukan secara rahasia atau sembunyi-sembunyi, bahkan dikenal dengan istilah nikah di bawah tangan. Salah satu dari tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap motivasi menikahi wanita secara sirri, terutama pada masyarakat Kelurahan Bukit Nenas Kecamatan Bukit Kapur. Latar belakang pemikiran penulis mengangkat judul ini sesuai dengan permasalahan yang penulis perhatikan di lapangan. Bahwasanya nikah sirri atau nikah di bawah tangan merupakan pernikahan / perkawinan yang dilakukan dalam ruangan yang terbatas dan tidak dilakukan pencatatan maupun pengawasan oleh petugas dari Kantor Urusan Agama (KUA) sehingga perkawinan ini tidak memperoleh akta nikah. Berbagai masalah yang muncul dari nikah sirri tersebut, diantaranya suami dengan mudah melakukan poligami, tidak memberikan nafkah bulanan kepada istri, laki-laki dapat menyangkal dari anak yang telah dilahirkan dengan perempuan yang dinikahinya secara siiri, jika terjadi perceraian penyelesaian harta bersama menjadi sulit. Disamping itu, ada beberapa motivasi seseorang melakukan pernikahan secara sirri, diantaranya : 1. Sebagian orang menganggap bahwasanya nikah sirri merupakan salusi yang terbaik untuk mengatasi masalah hubungan seorang laki-laki dan seorang perempuan. 2. Sebagian orang mengabaikan hukum-hukum yang berlaku di suatu negara dimana ia bertempat tinggal, dan akhir-akhir ini ada kecenderungan jumlah pasangan yang melakukan nikah sirri meningkat, bahkan menjadi suatu trend, dengan alasan mencegah perzinaan. 3. Seorang laki-laki yang melakukan nikah sirri, bisa berbuat semaunya, dengan alasan bahwa tidak ada bukti hitam di atas putih dari pernikahan tersebut. Sehingga perempuan yang dinikahkan secara sirri rawan untuk ditinggalkan begitu saja atau ditelantarkan dan perempuan kesulitan untuk menuntut hak-haknya. Penelitian penelitian ini bersifat penelitian lapangan (field research). Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya metode wawancara dan observasi. Adapun data-data penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Setelah data tersebut diperoleh, penulis menggunakan metode deduktif, induktif, dan deskriptif, yaitu memaparkan dan menguraikan data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisa. Dengan demikian, faktor penyebab terjadinya nikah sirri di Kelurahan Bukit Nenas Kecamatan Bukit Kapur Kotamadya Dumai adalah masih banyak masyarakat yang menganggap nikah sirri tersebut hanya masalah agama. Penyebab lain adalah kesadaran masyarakat akan keberadaan Undang-undang Perkawinan, sehingga nikah secara sah belum dilaksanakan. Upaya untuk menanggulangi nikah sirri sudah dilaksanakan oleh pihak terkait. Namun, upaya belum berhasil karena upaya yang dilakukan belum terealisasi secara keseluruhan pada masyarakat Kelurahan Bukit Nenas Kecamatan Bukit Kapur Kotamadya Dumai.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.56 Etika Moral Islam dalam Hal Tertentu |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | Feni Marti Adhenova |
Date Deposited: | 23 Aug 2017 04:41 |
Last Modified: | 23 Aug 2017 04:41 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/10524 |
Actions (login required)
View Item |