Wirman Susandi (2012) PENANGANAN KASUS TERHADAP SISWA YANG MENGALAMI MASALAH SOSIAL (Studi Kasus di SMA Negeri 12 Pekanbaru). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2012_2012829.pdf Download (376kB) | Preview |
Abstract
Masalah sosial menjadi penghambat dalam perkembangan siswa guna mendapatkan kehidupan efektif sehari-hari. Oleh karena itu, perlu sebuah penelitan tentang masalah sosial, dengan tujuan mengetahui apa saja masalah sosial yang ada dan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah sosial serta penanganan kasus seperti apa yang dilakukan oleh guru pembimbing. Subjek penelitian adalah satu orang Guru Pembimbing dan dua orang siswa yang mengalami masalah sosial di SMA Negeri 12 Pekanbaru. Sedangkan objek penelitian adalah penanganan kasus terhadap siswa yang mengalami masalah sosial di SMA Negeri 12 Pekanbaru. Dari analisis data yang bersifat deskriptif kualitatif, penulis menggunakan metode induktif sebagai analisis akhir dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah sosial yang ada di SMA Negeri 12 Pekanbaru yaitu: Kasus I, masalah sosial yang dialami adalah tidak mampu bersosialisai, dikucilkan teman, dijauhi teman, dibenci teman, kecanduan rokok dan berbuat rusuh. Kasus II, masalah sosial yang muncul adalah tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan, menjauh dari lingkungan sosial atau isolasi diri, pilih-pilih teman, kecanduan rokok. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah sosial berasal dari dalam diri dan di luar diri. Untuk kasus I, faktor internal, yaitu konsep diri yang salah, merasa hebat dan ingin berkuasa, tidak bisa mengontrol diri, kenangan masa lalu yang buruk, superior dan keras kepala. Faktor eksternalnya adalah kontrol dari keluarga yang kurang, dimanjakan ibu, pendidikan keluarga da anak baru di sekolah. Untuk kasus II, faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah sosial juga berasal dari dalam dan dari luar. Faktor internal yaitu, kenangan masa lalu, rendah diri atau introped, kurang percaya diri, pola pikir yang salah, inferior. Sedangkan faktor eksternalnya adalah kurang perhatian dari keluarga, tidak dapat kasih sayang dari ayah, kehidupan ekonomi, minoritas dari segi kepercayaan. Penanganan kasus yang dilakukan meliputi dua layanan dan sesuai dengan kebutuhan kasus. Kasus I ditangani dengan layanan konseling individual, sedangkan kasus II ditangani dengan layanan bimbingan kelompok. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penulis menyarankan kepada guru pembimbing agar setiap penangan kasus harus dilakukan secara intensif dari awal pengenalan kasus hingga tindak lanjut.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 370 Pendidikan |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Feni Marti Adhenova |
Date Deposited: | 04 Feb 2017 03:30 |
Last Modified: | 04 Feb 2017 03:30 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/10330 |
Actions (login required)
View Item |